Selasa, 31 Juli 2012

DEAR OUR PARENT

DEAR MOM AND DAD
                   
Ketika masih kecil,tak mengenal apapun ,hanya ibu dan ayah tempat kita mengadu segalanya. Teman yang paling ok dan tepat untuk merengek serta berkeluh kesah,tempat untuk dibanggakan dan disalahkan, itu adalah ayah dan ibu.
Hahk...andaikan diri ini masih sekecil dulu,pastinya saat ini,sudah berlari memeluk ibu,menangis...meraung, lalu mengatakan pada ibu,kalau pekerjaanku terlalu berat,terlalu menguras tenaga dan pikiranku,..atau ayah...bosku dikantor nyebelin banget,ayah marahin dia donk,biar gak ngrecokin aku mulu,kalau perlu tabok aja Yah..biar dia kapok!
yaaaah...andai saja begitu.
Tapi...kini lain cerita,waktu menuntut diri untuk makin dewasa,makin tangguh menghadapi dunia ini,sendiri.
Belajar bijak, belajar menemukan indahnya surga yang sudah Tuhan ciptakan untuk kita nikmati.
Saat kita makin sadar bahwa Ayah dan Ibu bukan lagi tempat untuk mengeluh dan meratap lagi,melainkan tempat untuk berbagi tawa dan bahagia, sebagai bayaran jasa kasih sayang yang sudah mereka berikan sepanjang hidup kita.
Tapi ada kalanya kita akan tetap berlari mengeluh, berceloteh tentang sulitnya berperang dengan kejamnya dunia. Dan Yah..mereka tetaplah mereka yang dulu, mereka tetap dengan setia akan merengkuh kita,memberi perlindungan,mengangkat kita seperti kita kecil dulu yang masih sanggup mereka gendong. Mereka tak akan mau tahu sebejat apapun tingkah kita, kita adalah yang terbaik,yang selalu mereka rindukan,selalu dimaafkan...selalu.
Hebaaaat...Ayah dan Ibu, memanglah representasi Tuhan yang paling nyata dalam hidup kita. Realisasi dari sifat Ar-rahman dan Ar-rohim Tuhan yang patut dipuja.
Tak peduli seburuk apa Ibu atau Pun AYah,, Doa mereka tetaplah zimat maha dasyat, super ampuh untuk menghalau segala ayal rintangan.
kutukan mereka tetaplah paling mengerikan dari tsunami atau letusan gunung merapi.
Bahkan pusara mereka pun adalah kunci pembuka segala pintu masalah.
dan...sekarang adalah saat paling tepat untuk mengatakan Ayah...Ibu...,aku sayang padamu, mohon doamu untuk memudahkan jalan hidupku, engkaulah cikal bakalku,tuntunanku sebagai seseorang yang mengenalkan Tuhan padaku,dengan kuasa Tuhan tangan kalian mampu memberiku hidup. Aku ingin membuat Ibu tersenyum bahagia karena telah melahirkanku, membuat Ayah bangga akan keberadaanku dan menceritakan pada kawan-kawan lamanya.
sertai aku dengan doamu ayah...ibu...!!

Aku anakmu...yang begitu bersykur telah menjadi bagian dari kalian.

"LOL''
Bommbastis-des 1 AGUSTUS 2012


boombastis_des

Senin, 16 Juli 2012

CERITA NILAM

 HOLAAAA...PERI MO PAMER CERPEN NIH! CEK KI DOT!!!

 
CERITA DARI NILAM
Dari awal ini salah, aku tahu benar dari awal ini salah. Tapi aku hanyalah seorang gadis labil dalam transisi dari remaja menjadi seorang wanita dewasa,aku suka mencoba,aku suka sesuatu yang menantang. Diusiaku yang baru menginjak kepala dua ini aku harus siap menjalani segala pelajaran hidup, salah satunya petualangan cinta. Namanya Pandu, dia kakak tingkatku dikampus, kami sudah hampir dua tahun menjalin kasih, aku biasa memanggilnya Kak Pandu. Kak Pandu adalah seorang yang lembut, dia sangat sayang padaku, selalu ada disaat aku butuh, selalu siap menjadi pengayomku, kekasih idaman yang selalu kuimpikan selama ini, perawakan dan tampilannya sangat indah,yah...bisa dikatakan pacarku ini tampan, hampir semua orang yang melihatnya setuju denganku dan mengatakan aku adalah perempuan paling beruntung. Otaknya pun cemerlang tak heran jika dia lulus dengan predikat cumlaude dua bulan lalu. Yah, dua bulan yang lalu Kak Pandu baru saja menyelesaikan kuliahnya. Selanjutnya dia bersiap kembali kedaerah asalnya di Surabaya, Perusahaan Keluarganya sudah menunggunya untuk memimpin, antara tangis dan tawa aku harus melepasnya meninggalkanku di Jakarta, sendirian.
“ sebenarnya aku nggak rela Kakak pergi,nanti Nilam gimana? Sebentar lagi Nilam skripsi, siapa yang bantuin Nilam Kak? Nilam Takut sendiri. “ Aku merengek didalam Taksi yang membawa kami melaju perlahan menuju Bandara,aku sendiri yang mengantar Kak Panduku pulang.
“ ya elah Nilam Kok jadi lebay sih, sebelum ada Kakak bukannya Nilam Juga bisa sendiri? “ balas Kak Pandu tenang namun entah kenapa kata-katanya itu justru menaikkan darahku.
“ Tapi sekarang beda Kak, dua tahun ini kan Nilam selalu bersama Kakak, apa aja berdua, sekarang..kakak..kak pandu pergi ninggalin Nilam “ Pecahlah tangisku
“ Astaga..Nilam,kakak kan nggak ninggalin kamu selamanya, kakak masih bisa main kejakarta jenguk kamu nanti, tiap saat kakak akan berusaha ada meskipun mungkin Cuma ditelpon,Kakak juga nggak akan begitu saja melepas Nilam sendiri disini, masalah skripsi...nanti kakak pasti bantu, kalo perlu kakak langsung datang ke Jakarta buat kamu. “ Tegas Kak Pandu lagi.
“ kalo kakak kecantol cewek lain di Surabaya gimana??hik...hik..”
Kak Pandu merengkuhku dalam dekapannya lembut lalu berkata “ Petualangan cinta Kakak sudah selesai Nilam, Kakak memilih kamu bukan untuk menjadi sekedar pacar, tapi istri Kakak., Tolong, iklaskan Kakak pergi untuk menjemput kamu lagi, demi masa depan kita, demi mimpi kakak untuk memperistri kamu,  Percaya sama Kakak! ”
Terkejut tak percaya, bulu kuduku berdiri mendengar ucapan Kak Pandu, tangisku makin menjadi, rasa haru, bahagia dan bangga memilikinya sebagai kekasihku. Rupanya selama ini dia serius menjalani hubungan kami, aku sungguh tidak salah memilih, rasanya makin tak rela kekasih impianku ini pergi, kalo saja sopir taksi itu dari tadi tidak melototin kami dari kaca spionnya, aku pasti sudah mendekap erat Kak Panduku. Dalam hati aku mengamini segala ucapannya.
                        Ini adalah bulan ketiga sejak kepulangan Kak Pandu ke Surabaya, terbayang sudah, kuhabiskan waktu selama itu dengan mengurung diri dan menangis dikamar, sok tegar ketika Kak Pandu menelpon menanyakan keadaanku, tetap intens tak ada yang berubah dari cara kami berkomunikasi, bedanya, dia tidak lagi bisa kudekap. Huuuuu...uu...uuuu...sedih. Tanpa Kak Pandu sayapku bagai patah, yah jujur saja,selama ada dia, dialah yang siap menjadi kakiku kemanapun aku mau, seperti saat ini terasa benar, dikala aku sibuk sekali dengan skripsiku, harus mencari bahan kesana kemari. Tapi aku harus bisa tunjukan pada Kak Pandu kalo aku bisa, aku ingin membuatnya Bangga. Pagi ini harus bergegas kesalah Satu toko buku di Salemba, info dari seorang teman ada literatur yang sedang aku butuhkan disana, maka berangkatlah aku, sendiri. Kak Pandu benar, sebelum dia hadir dalam hidupku aku bisa sendiri, jadi sekarang kenapa tidak?
Bis yang kutumpangi akhirnya membawaku sampai disalemba satu jam kemudian. Toko buku itu dengan mudah aku temukan, Tokonya tidak terlalu besar, disudut jalan dekat lampu merah, aku lalu melangkah masuk,si penjual menyambut ramah, aku berkeliling memperhatikan rak-rak buku yang tersusun rapi, dan yah itu dia buku yang selama ini kucari, secepat kilat aku menyambarnya.
BRUUUUUUUKKK.....
“ Aaaawwww...” aku memekik, kakiku tersandung bangku mungil, lalu menabrak rak buku dan karena kecerobohanku itu beberapa tumpukan buku justru jatuh menimpa kepalaku.
“ hahahahhahaa....” aku dengar seseorang menertawakan kekonyolanku itu, heeeemmhhh..kurang ajar ya, bukannya simpati malah menertawakanku, awas saja!
“ Hei..Mas..apa maksudnya ketawa-ketiwi, puas ya orang kena musibah!”
“weeeee...marah..ehk..itu namanya bukan musibah mbak,tapi sembarangan, dah tau ada bangku ditabrak juga, hahahahhahaa!” katanya lagi, dan masih menertawakanku.
Darahku mendidih, aku tidak terima ditertawakan seperti ini, reflek aku mengambil sebuah buku dan kulemparkan kearah lelaki tadi.
BAAAAAk....haha...sukses mengenai pundaknya, dia mengaduh, aku menyesal sasaranku meleset, harusnya kutimpuk jidatnya sampe berdarah-darah dan diamputasi.
“ Ehkkk...mbaaaaak..., jangan sembarangan ya!” ekspresi lelaki itu jelas marah, dia jelas tidak menyangka aku bisa bertindak nekat seperti tadi. Sedetik kemudian sebuah buku melayang padaku,
Sial...lelaki tidak tau diri tadi membalas, aku langsung menunduk, meleset tembakannya..hahahhahhaaa..aku langsung bersorak riang, sampai..seorang Satpam datang.
“ Dia pak yang duluan nertawain saya!” belaku di pos Satpam, sudah hampir lima belas menit kami diintrogasi, kami saling  menyalahkan.
“ tapi dia yang lempar saya sama buku duluan, Pak!” Balasnya
“ Lha..lu kan cowok, masa nggak malu, ngebales cewek?” Sahutku ketus
“ Emang lu cewek gitu, lu lebih mirip ondel-ondel!”
“ Hei...jaga ya mulut elo!”
“ Hei..sudah-sudah!” Lerai Pak Satpam
Akhirnya kami harus mengganti kerusakan buku yang kami buat, sebel-sebel-sebeeeeeeeeeeeeeel.
“ Apa loe liat-liat!” kataku sesaat setelah keluar dari Toko buku
“ Awas ya, lu tunggu aja pembalasan guwe! “ ancam lelaki tadi.
“ oke guwe tunggu...!!! “ jawabku
“ dasar nenek lampir! ” serunya sambil berlalu
“ Loe tu Grandong!” teriakku tak mau kalah.
                        Kejadian hari ini kuceritakan pada Kak Panduku tersayang, aku benar-benar kesal, Kak Pandu yang biasanya menanggapiku tenang kali ini menampakkan suara kecemasannya.
“ Tapi Dia ngancem kamu, Sayang..! “ seru Kak Pandu cemas diujung telpon.
“ Tenang aja Kak, Nilam kan pernah ikutan tapak sakti merpati ijo,kalo dia berani macem-macem..weeeitss...Nilam libas, hahhhahaha .”
Benar, aku tidak takut,atau bahkan tidak peduli. Tapi ternyata aku salah total..aku salah, dugaanku meleset, karena pada suatu sore yang jingga.
“ Nilam ada paket tu buat kamu, diruang tamu ya!” seru Linda kawan satu Kosku
Aku bergegas menuju ruang tamu dengan penasaran, paket apa gerangan? Dari siapa? Ibu atau mungkin...Kak Pandu??
Sebuah Box terbungkus rapi terpampang diatas meja tamu, segera kupastikan, benar...tertulis namaku diatas Box, selanjutnya tentu saja,siapa pengirimnya..., tapi aneh...tak ada nama si Pengirim paket,aku makin penasaran, perlahan kubuka.
“ AAAAAAAAAARRRRRGGHHHHHHH......” aku berteriak sekencang-kencangnya, paket itu berisikan tikus-tikus kecil dan sesuku kecoa bauk.
Siaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaal...siapa ini berani mengerjaiku.
“ Kak Pandu mo ngerjain Nilam ya?” aku menuduh Kak Pandu beberapa saat setelah itu, aku memastikan kalau paket itu darinya, tapi Kak Pandu bersumpah-sumpah tidak melakukannya, dia malah jadi khawatir.
“ Apa Kakak perlu Ke Jakarta, Nil ?” kata Kak Pandu Cemas.
“ akh..ngapain?? nggak perlu Kak, ini pasti Cuma orang iseng aja, sante aja!” jawabku
“ Tapi,Kakak khawatir.”
Heeemmhh...lalu kuyakinkan Kak Pandu,jika aku bisa menghadapi, aku bersikukuh paket itu Cuma  dari taman-teman Kampus yang sengaja iseng saja. Kak Pandu akhirnya menyerah, tapi dia masih terus mengingatkanku untuk berhati-hati.
                        Sebenarnya dalam hati aku pun dibuat penasaran, siapa temanku yang iseng mengirimkan paket tikus dan kecoa ngeri itu, aku tanyai semua teman dekatku yang kurasa tersangkanya, tanpa terpikir sedikit pun pada Si lelaki Grandong yang bertemu ditoko buku beberapa waktu lalu, dan sekarang, dia sedang memandangiku dari sudut gerbang kampus sambil tersenyum licik penuh kemenangan. Haahk..ini dia ternyata pelakunya.
“ Heehkk..elu ya ternyata ! “ Aku bergegas mendatanginya, dia masih terduduk santai diatas motornya.
“ Halo nenek lampir, kita seri ya 1 – 1, hahahahahha!”
“ Nggak lucu tauk, apa sih maksud loe? “aku membentak emosi
“ Lha guwe kan bilang, tunggu pembalasan guwe...!” jawabnya santai, makin menyulut bara didarahku.
“ Sabar...sabar donk, Gue Raka, gue datang menawarkan perdamaian. “ Si Grandong itu tersenyum, aku masih memasang kuda-kuda waspada.
“ maksudnya ?’ aku menyrengitkan dahiku.
“ YA damai, atau lu mau kita perang mulu, yuuk...!! “ lelaki menjengelkan yang menyebut dirinya bernama Raka itu masih duduk diatas motornya sambil memasang wajah penuh senyum, menawarkan suatu perdamaian, yang seharusnya tak pernah aku terima.
“ oke, kita damai !” sahutku kemudian.
“ ehmm...tapi kayanya kita butuh tempat buat menyepakati MOU damai kita deh, gimana ? Oke ? “ tawar lelaki itu lagi “ Yuk, naik, guwe tau tempat yang asik! “ lanjutnya.
Aku terdiam, aku bingung harus berkata apa,dan bingung menghadapi situasi tidak wajar ini, tapi..inilah aku, aku harus menyelesaikan semuanya,sekarang.
“oke,tapi lu jangan macem-macem ya, guwe megang sabuk item! “ aku mengultimatum
“ hahhahahhaa...sante aja buk, guwe juga bisa megang sabuk item,nih..liat sabuk guwe item!”
                        Sampailah kami disuatu tempat nongkrong, si Grandong itu memilih tempat duduk dekat jendela, motor besarnya terlihat jelas dari balik Jendela kaca itu. Pelayan datang, dia memesan minuman duluan, lalu menawariku, aku masih terdiam memasang wajah penuh waspada.
“ Tenang..guwe yang bayar, lu pilih aja, yang paling mahal kalo perlu!”
Uurrgh..lagi-lagi nih cowok nantang ya..belum tau siapa Nilam, masih bisa mengejekku. Oke..hem..aku pesan saja minuman termahal dicafe itu plus makanan termahal, ekstra bungkus satu paket makanan untuk take away home yang paling mahal,heemm..rasakan..mampus kau! Pelayan mengulangi semua pesanan, lalu dia pergi sambil tersenyum ramah.
“ Sudah lama tinggal di Jakarta ?” Si Grandong membuka pertanyaannya.
“ udah deh langsung aja, mana mOU damai untuk ditandatangani! “ kataku ketus
“ weeeee...sabar dong neng, galak bener kayak mak lampir! “
“ Hei...lu ya! “ timpalku kesal
“uuopps...sorry..sorry...oke-oke, kita damai !” dia mengulurkan tangannya, aku menyrengit..lalu menyambut uluran itu.
“ nah...damai deh..MOU selesai !’’ Lanjutnya.
“ Lha..yang ditandatangani mana? “ aku bertanya lagi
“ emang aku bilang ada yang ditandatangani gitu? Rasanya tadi Cuma bilang mo nawarin MOU aja, nggak pake tanda tangan.” Jawabnya Songong
“Oke,guwe pergi kalo gitu! “ aku berdiri emosi
“ Ehk..tunggu !” dia menarik tanganku, aku memandangi sikapnya sejenak, dia tersadar lalu minta maaf
“ maaf.., oke, guwe serius, guwe pengen kita damai aja, plis..duduk dulu!” pintanya, kali ini dia bersikap lebih sopan, aku melunak, lalu kembali duduk.
“ Aku, sebenernya menyesal bersikap nggak pantas gini sama cewek,aku dah keterlaluan, dari awal aku salah, harusnya aku nggak menertawakan kamu ditoko buku itu,dan mengirimkan paket tikus itu, sungguh bukan sikap seorang gentleman, so...aku bener-bener minta maaf!” jelasnya, kali ini aku melihat ketulusan itu dimatanya.
“ oke,aku juga minta maaf, aku emosi banget waktu itu,jadi reflek aja nimpuk kamu ma buku, sorry ya! “ balasku
“ Oya..., aku kenalin lagi ya aku Raka, kamuuu...Nilam.!”
Aku memandanginya, aku tidak heran dia tau siapa aku.
“ Iya..benar, aku nguntit kamu pulang waktu itu buat balas dendam, gak sulit buat cari tau siapa kamu ya?”
“ oya?” gumanku
Dia hanya mengangguk sambil menaikkan satu alis tebalnya, Si pelayan datang membawa menu yang kami pesan, dia pergi beberapa saat setelah menyajikan.
“ Sorry..nanti aku bayar sendiri buat take awaynya tadi (yang dibungkus), hehehehe! “ seruku tersipu,menyadari betapa konyol balas dendamku tadi.
“ hahahhahaa..jadi, yang tadi masih mo balas dendam ya??? Aku pikir tu perut apa gudang beras..tadi!”
Yap....begitulah..kami mulai melontarkan canda, Raka, seorang dengan selera  humor yang tinggi rupanya, perlahan kami terbawa suasana dalam obrolan yang menyenangkan.
“ Oke, ya..sudah sore nih,aku balik dulu!” kataku, mengakhiri obrolan kami.
“ aku anterin!” Raka menawarkan.
“enggak lah, makasih!”
“ tenang,aku nggak akan nyulik kamu kok, kamu makannya banyak!”
Aku tersenyum kecut menanggapi candaan itu.
“ No...sante aja, aku bisa pulang sendiri, lagian masih mo mampir ketoko!”
‘ oke..deh kalo gitu, asal jangan nimpuk orang lagi ya!” candanya lagi
“ kali ini kalo ada yang kaya kamu lagi,langsung aku makan kayanya,hehehe!”
“weehhhk...turunan sumanto ya mbak,hahahaha!”
“ ehk.. Nil..boleh minta nomer hape kamu?!” todong Raka Tiba-tiba
Oouughh...aku terdiam, berpikir sejenak,lalu...
“ 082778954679 “ oouuhhgghhh...Tuhan...aku berikan nomerku padanya.
Tiing..tingg..ting...ponselku berbunyi, nomor asing memanggil
“ itu nomerku, simpen ya, kalo mo nimpuk orang lagi,aku bantuin !”
“ hahahahhahahahaahhha “ kami tertawa bersamaan
                        Malamnya, aku sibuk mengerjakan beberapa part halaman Skripsiku, Kejadian sore tadi aku simpan sendiri, aku...aku hanya tidak mau membuat Kak Pandu bertanya-tanya, akhirnya meragukanku dan kami ribut. Karena pada dasarnya memang tak ada apapun yang terjadi selain hanya perdamaian, dan semua selesai, tak ada yang perlu diperpanjang, hingga sebuah pesan kuterima.
            ‘’malam mak lampir, lagi ngapain? Nggak lagi ngaduk ramuan buat ngilangin kutil kan?”
Pesan singkat, dari Raka itu membuatku geli dan tanganku tak kuasa menahan untuk membalasnya.
            “ malam juga Grandong, tebakan anda tepat, nih lagi bikin ramuan buat ngilangin kutil “
Ahhkk...dan sent.....
            “ ihk..nazis, cantik-cantik kutilan beneran! “
Balas Raka.
            “ Daripada situ, dakinya sekilo. “
SENT...
Begitulah seterusnya..candaan konyol mulai mengalir bagai air pegunungan yang sejuk. Dan tidak hanya berhenti malam itu, malam..selanjutnya, pagi, siang,sore dan malam selanjutnya lagi, lagi, dan lagi.
                        Raka mulai mengisi hariku, kini sudah satu purnama sejak perkenalan kami, dia berubah dari sosok menjengkelkan yang kutemui di Toko buku, menjadi sosok yang begitu menyenangkan, setiap candaannya selalu memberiku tawa, mencairkan otot tegangku yang ditekan Skripsi, kami juga sering bertemu dicafe itu, saling bercerita melepas canda dan perlahan dia menjadi seorang teman yang sempurna, hanya saja satu kesalahan fatal yang kubuat, disatu siang yang terik pada pertemuan kami untuk kesekian kalinya, ketika dia bertanya.
“ Kamu punya pacar Nil ? “
“ Kamu ? “ aku balik bertanya
“ baru putus. “ jawabnya lemas
“ Oya..,kapan? “
“ dua tahun lalu! “
“ YA elaah itu dah karatan kali!” sahutku
“ehk..trus gimana kamu dah punya pacar?” ia bertanya kembali.
“ Napa ? mau jadi pacarku ?” godaku
“ iya aku mau. “
Aku hanya terbelalak tak percaya
“ untuk kamu tahu, aku nggak pernah jadi seorang yang senekat itu sama cewek, selain sama kamu!”
“ kamu special Nilam, aku..aku suka kamu, aku pengen jadi pacar kamu” lanjut Raka, tenggorokannku bagai tercekik, ohkk..Tuhan. suasana berubah tegang, harusnya aku bisa dengan mudah menjawabnya, tapi...entah kenapa
“ akuuuu...akuuu..” aku mencoba bersuara, begitu kecil yang bisa keluar dari mulutku, bagai tercekik daun pintu
“ kamu sudah punya pacar ? “ desak Raka lagi
“ engg..enggak..aku..aku baru putus...iyah..aku juga baru putus,haaaa..!” Astaga..apa yang kulakukan
“ oya..?? kalau gitu gimana ? kita...bisa...ehmm..pacaran? “
Raka masih terdiam menunggu jawabanku, Aku begitu bingung..rasanya ingin mengubur diriku sendiri, ohk...Tuhan,apa yang kulakukan..aku sudah benar- benar gila, ini sungguh kekonyolan tidak beradap, Nilam begooo-begoooo...kamu punya Kak Pandu yang begitu Hebat, dan setia untukmu..oouurggh..tunggu!! SETIA ?? ehm..jaminankah itu dikala sedang berjauhan, sedang akupun tak tahu apa yang sedang dilakukan Kak Pandu disana ? bagaimana kalo ternyata dia juga...
Aaaarrrggghhhhhh...entahlah..aku tak tahu... yang jelas, lelaki dihadapanku ini begitu manis, mempesona, MENGGODA,
 Raka juga tak kalah indah dengan Kak Pandu, dia..dia bahkan bisa selalu membuatku tersenyum dengan candaannya, Kak Pandu tak bisa serenyah dia dalam bercanda, tapi...Kak Pandu begitu hangat, begitu menyayangiku ? dia cintaku ? tapi..Raka juga begitu...
Arghhhh..baiklah..aku tahu ini salah, tapi apa salahnya aku mencoba, toh...ini bisa menjadi petualangan yang sempurna.
“ oke..kita pacaran! “
Cihuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuiiiiiiiiiiiiiii....
                        Yah..kami mulai menjalin hubungan asmara terlarang itu, meskipun sedikit membuatku strees..tapi,aku menikmatinya, aku mulai mahir mengatur hatiku. Semakin hari, Raka juga makin menunjukan perhatian yang tak kalah istimewa dengan perhatian Kak Pandu, aku mulai membandingkan keduanya, tapi..begitu sulit, Keduanya unik, punya kelebihan dan kekurangannya sendiri. Sahabat dekatku bilang aku sedang main api, aarrghhhh..tapi aku pun tak kuasa, kini semua sudah terlambat, hubungan itu sudah semakin jauh, antara Aku dan Raka, juga Kak Pandu, aku sudah tidak bisa melepaskan lagi keduanya, aku takut kehilangan keduanya, aku takut..mereka telah mengisi hariku dengan begitu rapi, begitu cantik, begitu membumbungkanku tinggi kelangit, aku takut sakit ketika jatuh nanti, aku terjerat cinta keduanya.
Tapi..aku tetap harus memilih, salah satu dari mereka, meskipun begitu sulit.
 Pilihanku aku jatuhkan pada Kak Pandu. Semua itu untuk menebus kesalahanku, walaupun ini tak akan adil untuk Raka.
“ Ayolah..nanti,aku bisa kenalkan kamu sama keluargaku ! “ Pinta Raka Serius, dia ingin mengajakku keacara ulang tahun pernikahan ayah-ibunya nanti malam.
“ Maafkan aku Rak, tapi..aku bener-benar tidak bisa, lagian aku kan besok persiapan mo sidang Skripsi,aku harus belajar! “ aku menolak permintaan Raka itu, tentu saja, karena Kak Panduku datang Kejakarta pagi ini, dan malam ini Kak Pandu akan membawaku kesatu tempat untuk merencanakan pernikahan kami bersama keluarganya yang juga datang.
Dan tentunya, karena aku sudah menetukan pilihan, setelah acaraku bersama Kak Pandu selesai,aku akan mengakhiri ini dengan Raka, ya..ya..aku tahu ini tak akan adil untuk Raka, tapi...aku harus memilih.
“ Ahk..baiklah, padahal...padahal, aku..aku ingin setalah ini kita melangkah lebih serius lagi NIL, nggak sekedar pacaran! “
Eerrghh..kata-kata Raka membuatku hampir mati berdiri, ohk..Tuhan..kumohon selamatkan Aku!
“ Maaf, Rak,tapi aku sunguh tidak bisa, aku janji, setelah ini,ehm.. dua hari lagi,beri aku waktu,aku akan memberi jawaban!”
“ Jawaban ?” tanya Raka bingung
“ ehm..maksudnya sesuatu yang harus kita bicarakan lebih serius, jadi..aku harus menyiapakan diri!” jawabku
Raka menyrengikan dahi masih tidak mengerti maksudku, aku tersenyum kikuk, lalu melontarkan sebuah candaan, aku tak mau dia berpikir ada yang aneh dari uacapanku,karena aku juga belum siap menjawabnya.
“okey.., kalo gitu,aku pulang dulu  ya, mami pasti butuh aku disana!” Pamit Raka mengakhiri pertemuan kami.
                        Kak Pandu sudah tiba, aku memeluknya hangat,aku sungguh merindukannya. Penampilannya banyak berubah, dia jauh lebih dewasa sekarang. Beberapa saat kemudian dia mengulurkan sebuah bingkisan untukku, aku membukanya, sebuah gaun hijau yang indah, dia ingin aku memakainya malam ini. Tak lama aku selesai berbenah diri, aku berdandan secantik mungkin untuk bertemu keluarga Kak Pandu juga malam ini. Aku menarik nafasku dalam,dan terasa sesak ketika terlintas bayangan Raka dibenakku, hatiku begitu sakit, maaf kan aku Raka.
Satu jam kemudian kami sampai disebuah Hotel ternama di Jakarta, kami menuju sebuah Restoran dihotel itu.Aku mulai berkeringat dingin, jantungku berdetak kancang, Kak Pandu mencoba manenangkanku.
“ Nggak papa sayang,sante aja, keluargaku nggak gigit!” godanya Padaku.
Aku tersenyum dengan mimik penuh kepanikan.
“ehmm..Kak, Nilam Ke Toilet dulu deh ya, tunggu ya?! “ Pintaku
Kak Pandu tersenyum Geli seraya mangangguk. Aku bergegas  masuk ketoilet, aku berkaca, merapikan make up-ku, dan mencoba menenangkan diri, setelah cukup yakin aku segera bergegas  keluar toilet, dan..
“ Nilam.....?????? “ tegur seseorang yang begitu kukenal
“ Rak...RAKAAAA !!! “ pekikku, sumpah aku tak percaya dengan apa yang kulihat ini, Raka, dia muncul dihadapanku dari sisi Toilet Pria.
“ Kok...kamu disini?” Dia bertanya keheranan.
“oouhghh..oouuugh..aku..aada..” jawabku gugup, aku serampangan
“ Nilam..! “ belum selesai aku bicara, Kak Pandu datang memanggil
“ Lho..Mas Pandu..??” Seru Raka, masih dengan nada heran, sama..aku tak kalah heran bahkan tercengan mematung diantara dua lelaki itu.
“ Raka ?? “ timpal Kak Pandu
“ Kamu dah selesai,Nil ?” tanya Kak Pandu padaku
“ Lho Mas Pandu kenal Nilam ?”
“ Iya, Dia Pacar Mas Pandu, yang mo mas Lamar malam ini!”
“ Haaak...??? Pacar Mas Pandu ? Dia ini Pacar aku, Mas !” lanjut Raka lagi, ia terbelalak kaget mendengar pengakuan Kak Pandu.
“ Appaaaaa?? Pacar kamu, Rak ? “
“ Nilam ?? “ Seru keduanya bersamaan padaku.
Ya tuhan..kubur aku sekarang juga, kumohon...aku sudah terbakar dalam permainanku sendiri. Mereka,ternyata bersaudara. Raka adalah sepupu Kak Pandu.
Kak Pandu dan Keluarganya datang untuk merayakan pesta ulang tahun pernikahan Ayah-Ibu Raka, yang tak lain paman dan bibi Kak Pandu, sekaligus pula sebagai moment yang memang  sengaja dipilih Kak Pandu untuk melamarku dihadapan seluruh keluarga besarnya yang sedang berkumpul bersama malam ini.
..Tamatlah riwayatku sekarang....mama...ohk...mamma
                                                            ------Fin--------
Bombastis 11 Juli 2012, 23.15 Wib
Dipersembahkan untuk adekku ASMAWATI
Mengisi libur Pas Pemilukada Jakarta

                       

boombastis_des

Minggu, 19 Februari 2012

NGOBROLIN VAMPIRE DIARIES SEASON 3

Well, vampire diaries season 3  getting so wonderfull aja,ngobrol setiap episodenya jadi makin menarik untuk dibahas disini. 

Dimulai dari konflik antara keluarga Mikaelson, The Original

 trus gejolak hati Stefan, Elena dan Damon.

 * CAROLINE VS KLAUS
CAROLINE THE VIMPIRE BARBIE
 Ehk...Sekarang malah ada sedikit bumbu gurih dari goresan yang coba Klaus si Tuan Vampirehibrith super jahat dan Caroline tuangkan disana. 
KLAUS SI MR.BAD


Yang bikin Asyiiik, ternyata si Jahat juga punya sisi Romantis.

 Klaus belakangan mulai merayu-rayu Vampire Barbie Caroline itu, mulai dari ngirimin kado gelang lucu, mengundang Caroline jadi pasangan dansanya plus Gaun Biru yang indah, sampai sketsa wajah cantik Caroline yang dilukis sendiri oleh Klaus. Semoga rayuan ini tidak menggoyah hati Caroline dari cowoknya Tylor Warewolf Macho

yang saat ini harus berjibaku melawan racun Klaus dalam dirinya, agar bisa kembali normal, jadi warewolf sesungguhnya dan bukan lagi Hibrit cipataan Klaus yang harus membuat Tyler selalu sendiko dawuh menuruti perintah jahat Klaus, bahkan Tyler diluar kesadarannya menyakiti Caroline, gadis yang paling dia sayangi dan menyayanginya. Itu membuat Caroline kecewa,but..love...selalu bisa memahami.
Dan Klaus, walaupun Pria ini Totally Bad guy, bikin bete, dan pengen dibunuh sama penonton Vampire diaries, dia tetaplah Vampire Keren parlente, dengan aksen britishnya yang sexy itu,sangat dikhawatirkan bisa bikin Caroline klepek-klepek.
 Eehhhmm...Don’t worry, we trust you Caroline, We know you are a Good Girl.

*SWEET JEREMI

JEREMI GILBERT
















Cuman belakangan jadi merindukan Jeremiku....yeah....siganteng yang menawan ini mungkin memang sengaja akan dihilangkan selamanya dari season 3. Heeeehhmmm...kangen sama muka innoncentnya.
Jeremi yang manis diceritakan harus menjauh dari MistictFall, karena Elena (kakaknya), ingin kehidupan Jeremi lebih normal. Seperti layaknya ABG ababil diluar sana. Gak harus bergelut dan mempertaruhkan hidupnya diantara vampire-vampire keren di MistictFall yang kapan saja siap menghantarkannya menuju surga, ironic!
 Somehow kepergian Jeremi...gak terlalu adil juga buat Bonnie, mantan pacar Jeremi sekaligus Sahabat Elena. Jauh didalam hatinya sebenarnya dia masih sangat mencintai Jeremi, pasti penonton Vampire Diaries masih setuju kalo mereka bisa balikan. Hanya yang disesalkan, tanpa persetujuan Bonnie pula, Elena seperti turut andil memisahkan mereka selamanya.

* DAMON AND ELENA
 

Permainan Cinta segitiga itu pun makin menarik, Damon sudah nggak lagi menahan-nahan untuk menunjukan cintanya pada Elena. Dengan leluasa dia bisa bilang ‘’ I love you..I care to you “ and kissing with Elena without anyguilty to Stefan anymore. Yeah..secara... Elena Masih pacar SiStefan adik mas Damon tentu saja.
Elenalah, sang bintang utama yang jadi cukup nyebelin sekarang, sering plin-plan sama perasaannya, kadang deg-deg antara dia dan Damon bikin para pendukung DELENA geregetan abis, kadang juga semudah membalik telapak tangan dia menepis keberadaan Damon, menghempaskan Damon sejauh mungkin, sampai Damon terperosok main mata dengan Rebbecca...
DAMON AND REBECCA

Vampire genit dari klan Mikealson, tak lain adalah adik kandung Klaus, yang jahatnya juga hampir menyamai kakaknya itu. EERRRRRGGHHH...bete-bete-bete-bete. Sebagai fans Damon sejati....sebel benget ngeliat kelakuan Damon ma Rebbecca disini.
Ini semua karena Elena pokoknya, yang seneng banget main hati, sampai Damon..kembali jadi brengsek.eeerrggghhh...atau emang dasar Damon ma Rebbeccanya yang kegatelan??? Whatever itu, Elena harus bertanggung jawab ( ungkapan gak terima fans setia Damon ).

*STEFAN AND ELENA



Sementara entah apa yang dipikirkan Stefan yang kerap kali terlihat masih tarik ulur dengan hatinya pada Elena. Apa tujuan adik Damon ini? Benarkah rasa sayangnya untuk melindungi Damon dari Para Vampire original itu begitu besar, sampai-sampai harus mengorbankan cinta dihatinya sendiri ?? Tragis benar kalau memang seperti itu adanya. Ooh..Stefan, mungkin kau penganut aliran Cinta Tak Harus Memiliki?? Karena itulah peri nggak pernah mendukungmu dengan Elena. Karena Peri penganut aliran Cinta harus memiliki,kalau tidak memiliki harus diperjuangkan sampai termiliki,kalau nggak bisa juga..ya udah tinggalin! Dari pada bikin menderita hati? Trus gantung diri dipohon cabe ? Mending Cari cinta baru yang bisa dimiliki. LiFE must be Happy!! REMEMBER MY BEBY STEF...SMILE...KEEP SMILE OKEY! You’re Good and you deserve to be happy. Ayolah...come back aja to Katherine Pierce. She still waiting...she still love you too, toh mukanya sama persis ma Elena, gak ada Beda! Vampire juga lagi, bisa berburu darah di PMI barengan, asyiiik kan??


(Huahahahhahahaaa...jelas komen ini bikin pendukung STELENA Naik darah )
Tapi kenapa juga kadang dia harus repot ngakuin sama Damon kakaknya kalau sebenernya dia masih mencintai Elena ya?? Sementara dia terus mengindari Elena,berusaha bikin Elena muak ma dia ? tapi masih juga ngelindungi Elena. Gak rela Elena ma Damon, sampai Jotosan ??
 Ini aneh...gak jelas banget apa maunya si Abang ini.
OOHKKKK...CINTA memang Rumit...


semua itu akan terjawab diakhir cerita vampire diaries nanti. Karena apapun itu, semua hanya cerita fiktif belaka... sebuah karya seni, yang begitu Indah. Mengisi hari jadi lebih hidup.
 Hanya saja yang bikin sebel,karena serial ini juga masih tayang update di AMRIK sono, so penggemarnya juga harus sabar. Sering mereka harus break shooting sejenak yang terus dilanjut lagi bulan depanya.aaaahkkk....bikin menunggu..dan menunggu bukanlah hal yang menyenangkan. Raisa aja bilang...APALAH ARTI MENUNGGU??
Well...well...segala sesuatu yang paling dinginkan itu,kadang emang bikin kita perlu menunggu dulu, hopefully, will be happy ending. Yeah....we hope!! Thanx Vampire Diaries Season 3 for making my FRIDAY always to be the day that I always really Wait.

boombastis_des