"Khotijah..kau adalah bidadari putihku..."
kalimat itu memulai langkah Khotijah dan Siwa untuk hidup dalam dunia cintanya. YA..seorang hamba Siwa telah jatuh cinta pada seorang Khotijah,gadis muslimah yang ayu.
bagi seorang Khotijah,Siwa adalah sosok sempurna yang kerap hadir dalam mimpinya, bagai nelayan ulung,Siwa telah menjaring hati Khotijah.
Ada rasa sakit mendalam menghunus ulu hati Khotijah...bagaimana mungkin ia akan mewujudkan mimpi menyanding Siwa...sementara benteng iman yang begitu tinggi membentang begitu kokoh.
Namun apa dikata, Cinta..tetaplah Cinta...
hati tak mampu lagi dibohongi...
Khotijah dan Siwa berusaha menembuh benteng itu walaupun mustahil.
Kini hanyalah Khotijah sendiri yang berperang melawan batinnya..
Akidahnya...atau Cintanya....
Tak semudah itu mengorbankan akidah..dan tak segampang itu membuang cinta
dirinya kerap bertanya...
Cinta itu adalah anugrah
dicipatakan begitu indah dan lembut
tapi kenapa terlalu keras dan pahit untuk nya ??
Sementara Hamba Siwa sedang berdiri disana
menatap ombak yang menggelora..bagai hatinya..
Khotijah telah menggenggam hatinya...Erat...sulit untuknya lepas.
seperti melepas nyawa.
Kenapa ini tak adil?? itu pula dalam benaknya...
Baginya..Khotijah adalah sosok bidadari putih yang mempesona
membangkitkan hasrat dan mengisi kekosongan jiwa
Aku ingin kau Khotijah...Aku ingin dirimu...aku tak mau yang lain...
Rintih Siwa...
Mengapa mereka selalu berkata...
Putus...atau ikuti salah satu iman ??
sulit...karena iman itu telah terpaku sejak lahir...
Putus...terdengar bagai vonis mati...
Khotijah..dan..Siwa....
Inilah kisah mereka.....
::::boombastis_ des,2707xi:::
Tidak ada komentar:
Posting Komentar