Mereka memanggilku Mira..
aku gadis berumur 8 tahun yang hidup diantara kerasnya belantara metropolitan
kerjaku meminta belas kasihan setiap penumpang Kopaja atau Metromini yang melintas diterminal Blok M
Cara ku menarik belas kasihan mereka lumayan unik,aku menekuk lututku kedalam paha dan menguncinya dengan tali lalu kusembunyikan dibalik celana panjangku..seolah..kakiku buntung.
dari Angkot ke angkot aku merangkak..ngesot.....minta makan...minta uang..
kotor dan dekil...
tapi aku tak peduli...yang penting aku makan dan bisa setor harian pada Bosku.
Yah..aku tak pernah mengenal siapa orangtuaku...
sejak kecil Bosku yang menjagaku tetap hidup
bosku juga yang mangajarkanku cara meminta-minta agar cukup menarik perhatian belas kasih orang.
Belas kasih...Kasih sayang....
kata itu sering kudengar, didalam lagu-lagu yang banyak diputar penjual kepingan CD bajakan
tapi..aku tak pernaha tau apa maksudnya,
Aku biasa hidup keras,mendengar umpatan kotor, bahkan tidak jarang kena tempeleng.
Tapi sekali lagi aku tak peduli itu..yang penting aku bisa makan..agar napasku tetap berhembus.
Karena kata Tejo, seorang sopir Kopaja yang biasa membiarkanku mencari recehan..mati itu menyakitkan..mati itu nggak enak.
seluruh tubuh akan ditimbun tanah dan dimakan belatung...
hhiiii...aku bergidik mendengarnya..
belum lagi kalau ketemu malaikat, yang akan bertanya siapa Tuhanmu..Siapa Nabimu??
Dan aku sungguh tak tau apa itu Tuhan?? apa itu Nabi??
yang kukenal hanya duit..duit..dan duit..
mungkin..itu Tuhanku...dan Kopaja Adalah Nabiku..
Karena aku tak pernah mengenal yang lain.
Kata Tejo lagi..,
kalau tidak bisa menjawab,tubuhku akan dipukul dengan gada yang sebesar tiang Listrik..sampai hancur berkeping-keping...aiiihk...itu pasti sakit sekali..aku tidak mau...aku sungguh tak mau mati. Tapi..kata Tejo, semua orang pasti mati.
Aduuuh...trus bagaimana denganku...???
Siapa yang bisa memberi tahu siapa nama Tuhanku??
siapa Nabiku??
karena smua orang tak pernah peduli...
aku tak pernah ada dimata mereka..aku hanya gadis kecil yang ngesot kesana-kemari untuk recehan...
mereka...sudah terlalu sibuk dengan urusan mereka..
mungkin..mereka juga sepertiku...
hanya duit..duit..dan duit yang dipikirkan....dan tak pernah mengenal yang lain.
semoga saja nanti Tuhan bisa memaklumi ketika aku mati...
.boombastis_des 2907xi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar